Posted At: Jul 28, 2023 - 510 Views

5 Tips Menentukan Arah Rumah yang Baik Menurut Fengsui

Anda boleh percaya atau tidak dengan filosofi kuno dari negeri Tiongkok yang satu ini, namun tidak dapat dipungkiri, sebagian orang masih menggunakan fengsui sebagai bahan pertimbangan ketika membuat rumah, khususnya masyarakat Tionghoa.   

Fengsui sendiri merupakan ajaran kuno dari Tiongkok tentang keseimbangan manusia dengan lingkungannya yang dilambangkan dengan lima elemen energi. Kelima elemen tersebut adalah air, api, tanah, kayu, dan logam.   

Apabila lima elemen ini hadir dalam kombinasi yang tepat, maka akan menghasilkan energi positif yang dipercaya   
membawa rezeki, keberuntungan, membebaskan Anda dari konflik, pertikaian, musibah, dan sebagainya.   

Berbagai pengaturan eksterior dan interior hunian pun diatur dalam fengsui untuk memastikan keseimbangan elemen dan energi positif hadir dan memenuhi hunian orang yang mengadopsinya.

Pengaturan ini sendiri beragam, seperti posisi dan penempatan objek tertentu di dalam rumah, benda-benda yang dianjurkan perlu ada atau tidak ada dalam hunian, warna-warna tertentu yang perlu digunakan dan dihindari, sampai arah bangunan rumah dan ruangan-ruangan di dalamnya.   

Aturan-aturan fengsui ini mengatur arah mata angin rumah, arah rumah ke lokasi atau objek tertentu, serta pantangan-pantangan lain yang merujuk pada lokasi dan ke arah mana rumah menghadap atau berada.   


1. Menghadap Utara atau Selatan 

Arah rumah berdasarkan mata angin sebenarnya tidak hanya diatur oleh fengsui. Secara umum, arah rumah ditentukan dengan mempertimbangkan jumlah sinar matahari atau angin yang masuk ke dalam rumah. Meskipun begitu, fengsui punya filosofi lain terhadap arah mata angin rumah.     

Rumah dengan arah utara dipercaya dapat membawa keberuntungan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti karier, bisnis, percintaan, dan rumah tangga. Begitu juga dengan arah selatan yang meyakini penghuninya akan mendapat popularitas, kekuasaan, dan penghargaan. Ini dikarenakan arah utara dan selatan dianggap sebagai arah yang netral, tidak menghadap matahari terbit atau terbenam.     

2. Tidak Dekat atau Mengarah ke Kuburan 

Tanpa mempertimbangakan fengsui, memiliki hunian yang dekat dengan kuburan memang bukan jadi pilihan. Terutama bagi masyarakat Indonesia yang terkadang masih mempercayai mitos, hal-hal supernatural, dan wilayah yang terkenal dengan keangkerannya.   

Terlebih dalam fengsui, rumah yang mengarah ke kuburan atau berada dalam jarak dekat dengan kuburan akan membawa energi negatif karena unsur kematian yang melambangkan kuburan atau pemakaman.   

Kalaupun Anda tinggal di dekat kuburan, fengsui menyarankan untuk memasukkan unsur warna merah dalam cat dinding, furnitur, atau tumbuhan. Hal ini karena warna merah merupakan penangkal energi negatif dari pemakaman.   

3. Perhatikan Ruangan yang Menghadap Jalan 

Hampir setiap rumah berada sejajar dan menghadap ke jalan, baik jalan perumahan maupun jalan raya. Satu hal yang perlu diperhatikan, beberapa ruangan dan furnitur di rumah dianjurkan untuk tidak langsung menghadap ke jalan, terutama jalan raya yang ramai dan sibuk.   

Pertama adalah tempat tidur yang tidak boleh menghadap ke jalan. Ini dikarenakan berbaring menghadap ke jalan merupakan posisi orang mati yang membawa energi negatif ke dalam rumah.   

Kemudian, posisi toilet di kamar mandi yang tidak boleh membelakangi jalan. Diyakini, posisi ini menyebabkan energi positif dan rezeki yang masuk ke dalam rumah malah terbuang ke dalam kloset.   

4. Pintu Utama Memegang Peranan Penting 

Ketika berbicara arah rumah berdasarkan mata angin, ternyata yang menjadi indikator arah rumah bukanlah posisi dinding atau atap, tetapi pintu depan atau pintu utama rumah.   

Berarti, meskipun bangunan rumah sudah menghadap ke utara atau selatan, tapi pintu utama rumahnya menghadap ke timur, rumah akan diklasifikasikan menghadap timur menurut fengsui.   

Fakta yang cukup menarik ini bisa jadi pertimbangan ketika akan memilih rumah dan Anda ingin menyesuaikan dengan kepercayaan terhadap fengsui.   

5. Rumah Tusuk Sate yang Dihindari 

Rumah tusuk sate atau rumah yang berada tepat di tengah sebuah pertigaan juga merupakan posisi dan arah rumah yang dihindari dalam fengsui. Menurut ahli fengsui, rumah tusuk sate punya energi yang kuat dan langsung masuk melalui pintu depan tanpa halangan apapun.   

Namun, justru energi ini terlalu kuat dan malah bersifat merusak ketika masuk ke dalam rumah. Dipercaya dapat mengurangi keharmonisan keluarga, membawa konflik, dan ketidakberuntungan lainnya.   

Meski sudah mulai tidak diindahkan, pemilik rumah yang masih percaya fengsui bisa mengatasinya dengan memposisikan pintu depan di samping rumah, alih-alih di depan rumah menghadap langsung ke jalan.   

Sekali lagi, Anda boleh percaya atau tidak dengan aturan-aturan dari fengsui tentang arah rumah ini. Bagi masyarakat muda dan modern, fengsui mungkin sudah tidak relevan lagi. Namun, bagi sebagian orang lain, fengsui dirasa bisa mempengaruhi nilai sebuah hunian.